Ngentot April Purple
- Home
- Cerita ngentot
- Ngentot April Purple
Mendapat undangan launcing album dari Apriliana Purple merupakan kejutan bagiku. Undangan itu datang ketika aku sedang sibuk mengotak atik komputerku, seorang petugas pengiriman dokumen ke rumahku. Aku menerima undangan itu dengan menandatangani resi. Seperginya petugas itu, kubuka undangan itu, hmmm .. luar biasa cantik juga cewek ini, namun aku tidak mengenalnya secara pribadi, tapi entah siapa yang tahu ada temannya yang kenal aku. Datang atau nggak aku belum memikirkan, ketika kulihat tanggal luanching albumnya tercetak besok, undangan dadakan. Mungkin pengirimnya mendadak mengundangku. Ya, datang saja, karena besok aku tidak ada kencan dengan siapapun. Siapa tahu ada nasib baik meniduri cewek ini yang biasa disebut dengan April Purple, nama aslinya Apriliana, dara asal Malang.
Lepas hari aku sudah necis menggunakan pakaian batik dan sepatu yang sudah kusemir, aku meluncur ke gedung yang dimaksud, masuk ke dalam aku ditanyakan undangan dan aku mengisi buku tamu, April Purple menyambut tamu satu persatu
“Burhan yaaa “ sambut April Purple dengan tersenyum
“Kok tahu ?” tanyaku heran
“Lho, kamu khan hacker .. beberapa hari yang lalu aku ada masalah dengan laptopku .. penting banget, trus iseng online, eh masuk blogmu ada cara simple membenahi laptop, kelar deh “ sahut April Purple dengan tertawa
“Oh begitu .. itu berarti anda pintar deh “ pujiku dengan memandang ke belahan dadanya sebentar. April Purple tahu kalo aku mencuri ke belahan dadanya sehingga langsung menutup dengan lengannya, besar juga buah dada cewek ini, untung aku memakai batik sampai menutupi selakangaku, sehingga kengacenganku tidak terlihat, aku lalu mengalihkan ke lain pandangan. April Purple menyalami tamu undangan lagi, namun aku kembali memandangnya. April Purple balik menatapku, namun hanya sebentar, aku cuek dan mencari tempat duduk, ketika aku duduk itu April Purple memandangku lagi, kuberikan senyum dan April Purple membalas senyumku kemudian kembali menyalami tamu.
Acara launching itu menjemukan bagiku, lantunan lagu yang dinyanyikan April Purple justru menghibur hatiku, aku merasa teduh akan nyanyiannya yang merdu itu, aku suka mencuri pandang pada belahan dadanya yang terbuka itu, dan kupastikan tidak memakai bra. Lumayan kencang juga kedua buah dadanya itu, pengin aku mengeluti wanita ini, tapi bagaimana caranya, bukan Burhan namanya kalo tidak bisa mengencani sang target.
Perusak rumah tangga orang ini merupakan penyanyi yang suaranya bagus, suka memamerkan busungan dadanya, dengan pakaian merangsang. Kucari akal bagaimana bisa tidur dengan wanita ini. Apapun caranya, kalo bisa sekalian memerasnya. Acara pun bubar aku langsung buru buru pulang karena malam ini aku ada kencan dengan Nafa Urbach, sudah lama aku tidak menggeluti Nafa Urbach sampai membuat kontolku gatal ingin menggenjotnya. Namun sebelum aku pulang aku dicegat April Purple
“Haaan .. minta nomer hapenya donk “ sahut April Purple
“Boleeh .. “ kataku mengeluarkan handphone merek nokia itu
“Nggak make BB ?” tanya April Purple
“Nggak suka aja .. suka hape biasa .. “ jawabku ngasal dengan memperhatikan betisnya yang mulus sekali itu. Kuberikan nomerku kemudian aku pamit pulang
“Kalo aku butuh bantuan kamu datang ya, Han .. ajarin deh soal menulis “ kata April Purple dengan tersenyum.
“Asal ada ininya “ kataku menggesekan ibu jari dengan telunjukku yang berarti bayaran.
“No problem .. itu khan pekerjaanmu .. aku bayar deh “ sahut April Purple
“Kapan ?”
“Lusa ya .. “ sahut April Purple dengan cepat
“Lusaaa ?” tanyaku kaget
“Bisa nggak .. atau aku yang ganggu waktumu ?” tanya April Purple lagi
Aku berpikir, lusa rencananya aku menggenjot Tina Talisa, tapi ya sudah bosan sama presenter semok yang banyak maunya itu. Sebah aku dengan Tina Talisa ini, aku hanya mau kalo sudah tidak mood lagi, Tina Talisa bagiku lebih enak sebagai bantal siang hari, bantal malam mendingan yang lain. Belum lagi semakin susah mengajak Tina Talisa ngeseks, banyak saja alasannya karena sibuk, malah terkadang aku sering memaksanya dengan kekerasan agar aku bisa menyemburkan air maniku di vaginanya, yang akhirnya Tina Talisa mneyerah dan mau kuajak bercinta sampai kami terkapar lemas.
Kupenuhi undangan April Purple ke rumahnya, aku hanya memastikan kalo bisa sore hari, bahkan aku tidak membawa motor atau mobil, hanya menggunakan kendaraan umum, biar terkesan kere, malah karena hari ini Jakarta lagi musimnya demo di mana mana sehingga aku enggan menggunakan kendaraan sendiri. Lepas dari angkutan umum itu, aku menuju rumahnya yang di sebuah perumahan setengah elit, namanya selebriti jarang deh punya rumah jelek.
Aku disambut April Purple sendiri di depan rumah ketika aku sampai
“Waaaaaah .. surprise deh .. kamu memang orang yang tepat janji .. ini jam lima kurang dua menit “ ujar April Purple dengan berbinar, tampilan dengan balutan pakaian longgar tanpa lengan memamerkan ketiak dan buah dadanya yang tertutup kain dan bra warna coklat, bau tubuhnya harum.
“Kebetulan saja .. “ jawabku dengan masuk ke rumahnya lalu diajak di ruang tengah dan ada meja yang enak buat bekerja dengan laptop.
“Kamu naik angkutan umum ? tumben “ celetuk April Purple
“Malas aja .. macet .. “ jawabku dengan membuka tasku dan mengambil laptop.
“Oke deh .. mau minum apa Han ?” tanya April Purple dengan memandangku, namun aku menangkap pandangan matanya kali ini lain, seperti menyelidik kemana mataku yang nakal itu, belum lagi April Purple menggunakan rok pendek memamerkan pahanya yang mulus. Ngaceeeeeeeeng !
Harus kudapatkan wanita ini, apapun yang terjadi, malah aku merasakan rumahnya sepi, kemana si pacarnya bernama Vicky ini .. duh .. aku ingin kugeluti dia sampai dia puas dan ketagihan akan penisku yang besar ini.
April Purple menghilang dari balik pintu, tak lama kemudian aku membuka laptopku dan mencoba koneksi internet, lancar dan cepat .. sungguh beruntung koneksiku di rumah ini, semoga juga lancar menggenjot April Purple ini sepuasku.
April Purple duduk di depanku dengan membuka laptopnya.
“Kira kira apa sih yang mau dipelajari “ tanyaku dengan membuka bungkus rokok
“Ya bagaimana bisa menulis untuk mendukung karirku dong .. “ jawab April Purple.
aprilApril Purple tahu kalo aku suka memandang ke belahan dadanya, malah kali ini April Purple tidak menutupi bagian dadanya, justru malah memancingku lebih jauh, cara duduknya pun menyamping dengan menopangkan pahanya sehingga kemulusannya semakin terlihat dan tidak bisa membuatku konsentrasi berbicara. Berarti April Purple memang doyan seks, entah apakah tidak mendapat setoran sodokan dari Vicky ? prex aaah .. kubuang nama pacarnya itu.
Aku terkadang gagap dan malah diketawakan oleh April Purple
“Kenapa sih ? kok gagap itu “ tanya April Purple dengan tertawa
“Kamu suka mancing dengan kemulusan tubuhmu “ kataku dengan tertawa
April Purple tidak marah, justru malah memancingku lebih jauh
“Lha kenapa nggak boleh “ jawab April Purple tak jelas arahnya. Kupegang tangannya membuat April Purple menjadi kaget
“Haaaaaaan, apa apaan nih “ protes April Purple seperti jinak jinak merpati. Mendadak ada suara dering handphone dari kamar, April Purple langsung pergi dari duduknya itu, aku menjadi terpancing, April Purple masuk ke dalam kamarnya, aku pun menyusul, diambilnya handphone itu sambil bicara membelakangi aku, April Purple tidak tahu kalo aku sudah berada di depan pintu, kemudian aku masuk sedikit dan berada di balik pintu. April Purple menutup pembicaraan telepon lalu aku menutu pintu membuat April Purple terkejut kalo aku sudah di dalam
“Haaaaaan .. mau apa kau ?” pekik April Purple dengan kaget dan ketakutan
“Kau cantik April .. kau luar biasa seksi .. kau membuatku lupa daratan “ kataku dengan langsung maju dan memeluknya. April Purple langsung berontak melawan, aku terus mendesaknya dengan mendoronganya ke ranjang, kutindih.
“Jangan Haaaaan .. jangaaaaaan .. please .. “ teriak April Purple suara yang aneh, bukan teriakan biasa namun hanya penolakan saja, mestinya dia berteriak dengan lantang meminta tolong, tapi tidak
April Purple masih melawan, namun lama lama perlawanan melemah
“Apa maumu Haan “ tanya April Purple dengan semakin melemah, kususupkan tanganku dan aku berhasil meremas buah dadanya
“Aaaaaaaauh .. Haaaan .. nakal aaah .. kamu bisa dihajar Vicky “ pekik April Purple dengan kaget kalo buah dadanya sudah kupegang, kulepas pegangan pada lengannya dan tanganku langsung merogoh masuk mengelus vaginanya itu, April Purple menjadi sangat terkejut
“Kau terangsang yaaa .. sudah basaah ..” sudutku
“Haaan .. nggak aaah .. nggak baik “ tolak April Purple dengan menghindari tatapan mataku. Aku majukan kepalaku dan langsung memegang kepalanya lalu kuhujani dengan pagutan, kupagut bibir berlisptik itu. April Purple tidak membalas pagutanku, malah melawan dengan berusaha menarik kepalaku.
“Hssssssss… brengsek “ maki April Purple dengan keras
Aku semakin terangsang, tanganku bergerak ke bawah dan meremas buah dadanya membuat April Purple menjadi tak karuan
“Jangan lakukan Haaaan .. jangaaaan “ tolak April Purple dengan lemah
“Jangan kau bohongi dirimu, April . kau butuh belaian lelaki “ bisikku membuat April Purple semakin terdesak
“Haaaaaan .. “ sapa April Purple dengan melemah, aku pun terus merogoh ke dalam roknya dan kutarik celana dalamnya membuat April Purple terpekik, keelus elus bagian vaginanya yang tipis jembutnya itu, membuat April Purple menjadi tak karuan
“Pleasee .. aaaah .. “ tolak April Purple lagi, namun tidak mencegah tanganku yang sudah mengelus dan menekan bagian vaginanya itu, mendadak bagian vaginanya itu membasah dengan semakin membajir.
Aku langsung mengarahkan kepalaku menjilati vagina April Purple, aku menjadi terkejut April Purple tidak menahan kepalaku, kujilati vaginanya yang sempit itu, tidak perawan pikirku.
“Hhhhhssssss … Haaaaan .. jangaaaaaaa aaaaaah .. jangaaan … please .. jangaaan berhenti “ kata kata April Purple yang tak karuan mulai terangsang, mendadak aku langsung ditarik kepalanya dan April Purple langsung melumat bibirku dengan rakus, kubalas lumatan itu tak kalah rakus. Kutahan kepalanya dan dengan nafas April Purple menatapku
“Puasi aku deeh .. aku lagi jengkel sama Vicky .. dia main cewek lain .. “ sahut April Purple dengan nafas memburu bahkan dengan sangat cemburu.
“Buka seluruh bajumu, April sayang “ rayuku yang disambut dengan dorongan tubuhku kemudian keluar dari ranjang. Dibuangnya pakaian yang minim itu satu persatu, aku sampai berdegup kencang akan menyaksikan kemulusan tubuh penyanyi ini. Buah dadanya besar dan padat serta kenyal. Lepas membuang rok dan pakaian atas kini aku menyaksikan buah dada yang tertutup bra, pertama tidak membuka bra namun membuka celana dalamnya yang sudah melorot dan menampakan jembutnya
“Pasti kamu suka membayangkan aku khan selepas launcing tempo hari .. kau suka memandang ke dadaku “ goda April Purple dengan nakal mengedipkan matanya. Barulah kemudian membuka bra, aku hampir coot jantungnya, buah dadanya benar benar ranum, puntingnya kecil dan belum menyusui.
april purpleLuar biasa mulus dan indah tubuh April Purple ini, kulitnya sangat halus dan masih kencang, buah dadanya sangat ranum dan segar. Buah dadanya membulat dengan indahnya, belum lagi dengan vaginanya yang berjembut tipis itu, vaginanya masih rapat, berarti aku akan kesulitan memasukan batangku ke dalam vaginanya, tubuhnya tinggi, rambutnya dipirang menambah keelokan dan kecantikannya. Luar biasa sempurnanya cewek ini. Kakinya yang yang jenjang sungguh sangat terisi, mulus bak pualam tanpa cacat. Wajahnya menyunggingkan senyum padaku yang mengagumi kemulusan tubuhnya. Belum lagi dengan nakal mengedipkan matanya untuk menggoda. Benar benar sudah lupa daratan April Purple ini, malam ini akan menjadi malam terpanjang pagi kami. Waktu masih beranjak belum sampai gelap, matahari masih menyisakan sinarnya diufuk barat, namun di hadapanku, keelokan seorang wanita dengan telanjang bulat sedang menahan nafasnya menunggu reaksiku yang pasif.
“Apakah kau akan membiarkan aku kedinginan, sayang “ sapa April Purple dengan senyum manisnya kemudian duduk di sampingku yang tak berkedip menatap ke bongkahan buah dadanya yang membusung itu. Aku masih belum menjawab dan tetap menatap tubuhnya dari kepala sampai di vaginanya dengan menurunkan kepalaku pelan pelan sampai di vaginanya yang membasah itu. Aku terkejut ketika tangan April Purple langsung meremas pada selakanganku yang menonjol itu.
“Wuuuuiiih .. pasti besar sekali … hhhhmmmm .. besaran kamu dari pada punya Vicky “ komentar April Purple dengan tertawa
“Lupakan si Vicky, April sayaaang .. lupakan dia .. “ aku memberikan pengaruh birahi
“Baaaik .. kita nggak boleh sebut nama itu .. “ balas April Purple dengan kemudian mengelus dan meremas remas batangku dari luar celanaku
“Aku pengin lihat dulu, seberapa besar penismu, Burhaan .. “ sahut April Purple
“Panggil saja dengan Han, lebih pendek dan enak .. “ ralatku dengan membuka resluting celanaku, April Purple menarik tangannya, kemudian kedua tangannya membuka ke bajuku yang semakin lusuh itu akibat birahi yang meletup. Entah mengapa kali ini aku lebih sabaran dibanding awalnya pengin menggeluti April Purple. Rambutnya yang sebahu itu sungguh membuatku semakin tidak tahan akan kecantikannya, luar biasa sempurna bagiku.
Selepas aku menarik reslutingku dan kulepas kaitan kancing di celana dengan gemas April Purple langsung menarik celanaku itu
“Kok tergesa gesa sih .. waktu masih panjang,April sayaang “ sergahku dengan menahan celanaku agar tidak tertarik lebih jauh
“Brengseeek .. aku pengin lihat penismu .. aku pengin lihat seberapa besar kontolmu “ kata April Purple dengan gemas dan sedikit kesal
“Lagian kau sudah bisa lihat seluruh tubuhku, dari buah dada sampai vaginaku .. atau tempekku “ sambung April Purple lagi dengan gemas menarik celanaku sampai di lututku, kemudian menyingkirkan bajuku yang menerpa di selakanganku, dibukanya celana dalamku
“Woooooooooooooow ….. besaaaaaaar sekaaaaaaaaaliiiiiiii “ pekik April Purple dengan sangat khawatir, matanya bahkan sampai melotot menyaksikan penisku yang mengacung bak tugu monas itu. April Purple lalu memegang batangku, pergelangan tangannya tidak bisa mencakup lingkaran batangku itu. Namun kemudian April Purple tertawa dengan senang.
“Aku sudah yakin kamu punya penis atau kontol besar sayaaang … eeeh .. kamu pilih penis atau kontol deeh ..” tanya April Purple lagi
“Kontol saja deeeh .. biar jorok makin nikmaaat “ aku memberikan pilihanku, kemudian aku membuang bajuku itu dan kubuang sembaranga. April Purple kemudian menarik celana dalamku, kemudian beserta celana panjangku sampai lepas di bawah lantai. Kemudian April Purple menarik baju dalamku.
“Kau ganteng, sayaaaang .. penuhin kebutuhan batinku malam ini .. beri aku kenikmatan cinta .. aku sudah tidak tahan lagi .. nggak usah takut aku hamil .. keluarkan spermamu dalam rahimku .. “ kata kata April Purple yang membuatku semakin bersemangat mengarungi samudera birahi yang akan kami layari. Mata April Purple tak pernah lepas dari batangku yang besar itu.
“Pertama Haan .. aku mau menjilati kontolmu .. Vicky tidak pernah .. “ kata April Purple yang kupotong
“Jangan sebut nama itu April .. “ kataku mengingatkan
“Iya deeh .. aku pengin merasakan kebesaran kontolmu ini .. luar biasa besar .. sungguh nikmat jika aku bisa menjepit kontolmu dalam vaginaku … rasanya pasti luar biasaaaa “ kata April Purple dengan menyunggingkan senyum kemudian tertawa
“Segeralah lakukan tugasmu .. oral kontolku dan nanti gantian aku oral tempekmu “ balasku tak kalah
“Wuuuiiih … kamu benar benar jorok, sayaaang “ timpal April Purple lagi kemudian berjongkok di hadapanku, aku kemudian membuka kakiku memberi ruang pada April Purple untuk bisa berlutut menjilati batangku. April langsung maju dan berlutut kemudian membungkukan badanku, kepalanya mendekat ke batangku. Kuelus elus bagian kepalanya sampai di punggungnya memberikan sentuhan birahi agar lebih nikmat melakukan oral demi oral. April Purple masih memandang ke batangku dengan menggeleng geleng kemudian lidahnya menjulur menyentuh kepala penisku membuat aku menjadi geli
“Uuuuh .. geli aaah .. segera deeh .. jilati sepuasmu .. anggap saja es krim “ celetukku yang di sambut kepala April Purple miring ke kiri kemudian langsung kembali menjulurkan lidahnya menyapu batangku dari sampai, juluran lidah itu menjilat jilat dengan pelan. April Purple menikmati setiap jilatan lidahnya di batangku.
“Enaaaaaak .. geliii aaaaaaaaaah “ erangku dengan tetap mengelus elus bagian punggungnya, aku belum beranjak meremas buah dadanya, wilayah sensiif itu menjadi keinginanku, namun aku selalu menahannya. Justru tanganku malah menyelinap sampai di bawah perutnya menggelitik vaginanya membuat April Purple lebih lebar membuka pahanya, sehingga aku semakin bebas bermain dengan vaginanya dan jembutnya yang membasah itu. Akibat gelitik jari jariku yang nakal itu goyangan pantatnya menjadi tak terkendali, tangannya kemudian menahan tanganku yang semakin dalam mengorek vaginanya
“Pleaseee … aaaaaah .. jangan rangsang aku di situ dulu .. remes susuku atau gimana … nggak bisa konsen mau oral kontolmu, sayang .. “ ujar April Purple dengan senewen. Rupanya April Purple memang menyukai konsentrasi dalam urusan kontol tempek ini. Kembali April Purple bermain dengan lidahnya menjilat jilat, tangan kirinya memegang batangku, sedang tangan kanannya menarik tanganku kemudian membawanya ke buah dadanya. Kuremas buah dadanya itu membuat April Purple semakin agresif melakukan jilatan.
Jilatannya semakin cepat walau belum memasukan batangku dalam mulutnya, lidahnya turun naik dengan cepat menjilati, aku sampai tak tahan dengan jilatan yang membuatku geli itu
“Ouuuuuuuh .. uuuuuuuffff .. teruuuuuuuuus “ lenguhku dengan semakin nakal mempermainkan punting buah dadanya itu. Kuremas remas dengan gemas membuat April Purple semakin agresif menjilati batangku dengan berpindah area dari kiri ke kanan, kemudian menurunkan kepalanya, kedua telurku pun disapu dengan lidahnya berulang ulang.
Habis melakukan jilatan di telurku itu April Purple mengangkat kepalanya memandangku dengan mengeram.
“Tahaaaan yaaaaaa .. “ kata April Purple yang kemudian memasukan kepalaku penisku dalam mulutnya kemudian disedot dengan kuat membuat aku menjadi tak karuan menggelinjang.
“Apriiiiiiiiiiiiiiilll ..aaaaaaaaah ..uuuuuuh ..ooooooooooouuuuuuh “ lenguhku panjang dengan menengadah. April Purple semakin agresif, batangku kemudian ditarik membuatku sampai tak karuan, barang tegak ngaceng dan keras batangku sengaja ditarik, namun kemudian dilepas, April Purple menurunkan kepalanya sehingga batangku kini masuk lebih dalam. Gesekan giginya di batangku sampai membuat sampai menjerit kecil
purple april“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ jeritku
“Kau memang pintar mengoral kontol, sayang “ pujiku dengan mengelus elus kepalanya memberikan semangat birahi.
April Purple kemudian dengan agresif menarik kepalanya pelan pelan, kemudian menurunkan lagi, berulang ulang melakukan oral itu dengan mantap dan terasa sekali batangku luar biasa di oral.
“Teruuus Appprriiilll “ teriaku tak tahan lagi.
Batangku keluar masuk mulutnya dengan sedikit lebih cepat.
“Croooooooooop “ April Purple mengeluarkan batangku dengan disedot dan dikeluarkan, kemudian dengan nakal kembali menelan batangku lagi, kali ini lidahnya yang menggoyang di bagian kepala penisku membuat aku sampai merinding di sekujur tubuhku mendapatkan rangsangan birahi itu.
Aku semakin tidak karuan, namun aku berusaha menahan nafsuku agar aku tidak orgasme di oral oleh April Purple. April Purple kemudian mendorong dadaku agar aku rebahan. Aku pun menurut, April Purple semakin agresif bermain dengan batangku keluar masuk mulutnya itu. Bunyi gesekan di bibirnya itu sangat merangsangku. Dengan semakin agresif April Purple terus bernafsu lebih lagi memperlakukan batangku
“Jangan buat aku orgasmeeeeeeeee aaaaaaaaaaah “ makiku dengan hendak bangun, namun ketika aku hendak bangun April Purple menahan kepalaku lalu mengeluarkan batangku
“Tenang, sayaaaaaaang .. ini nggak lama kok … menelan spermamu nanti saja … aku pengin dientot dulu .. “ sahut April Purple.
April Purple kemudian mengocok batangku dengan tangannya
“Gedhe banget nih kontolmu .. aku suka sayang “ puji April Purple dengan mengocok batangku berulang ulang, kemudian berhenti dan mempermainkan telurku dengan jari jarinya meremas pelan.
“Ck ck ck ck ck .. mana wanita menolak kontol segedhe ini .. “ kata April Purple dengan menggeleng geleng.
April kemudian kembali mengocok batangku berulang ulang, baru kemudian kembali menjilati dengan rakus ke sana kemari. Lidahnya sangat nakal mengerjai batangku. Aku semakin menggelinjang ke sana kemari.
“Sudaaaaaaah aaaaaaaaaa .. sudaaaaaaaaaaah “ teriakku yang disambut tawa April Purple dengan gemas, April Purple kemudian langsung menindihku, menyerbu bibirku dengan rakus. Kubalas serbuan bibirnya itu.
“Hhhhhhssssssss… sssssssssssshhhh ……..ooooouuuh “ tahan April Purple dengan memegang kepalaku dengan nafas memburu.
“Aku suka dengan ciumaaaaaan .. bi bibirmu, say ..sayaaaaang “ kata April Purple yang terbata bata akibat lumatan demi lumatan kami.
“Pengin aku selalu bercinta denganmu, April .. please “
“Iya deeeh .. tenang saja deeeh .. asal nggak make kamera “ sahut April Purple
“Nggak masalah “ sahutku
“Ini rahasia kita, sayang … kau membuatku terlena .. aku memang sudah merasakan kalo kamu pasti akan menyetubuhi aku .. “ kata April Purple yang kemudian kembali menyerbu bibirku dengan menindih erat, buah dadanya sampai menekan ke dadaku, tanganku langsung meremas kedua pantatnya yang membulat itu. Kami berdua sampai ngos ngosan memagut dan melumat itu.
Kami kemudian berguling saling meremas dan memilin dengan penuh nafsu, kutarik badannya agar kami bisa saling duduk, begitu aku duduk April Purple sangat manja memelukku dan kembali melumat bibirku lagi.
“Hhhhhssssssssssss….. hhhhhh ..ssssshhhh … hhhmmmmm “ desis April Purple dengan memandangku penuh nafsu. Dipeluknya aku lagi dengan erat dan kami kembali terlilbat dalam pertarungan bibir yang nikmat. April Purple menurunkan tempo pagutan itu, sehingga kami berdua saling memagut penuh rasa.
“Pelaaaan yaaaaaaa “ sahut April Purple ditengah pagutan itu
Kami berdua saling berpagutan mesra, tanganku kembali nakal merangsang tubuhnya yang mulus itu. Pelukan yang erat dan keringat kami semakin membasah itu membakar gairah kami. Kami terlena dengan saling berpagutan lama itu. April Purple menahan kepalaku dengan nafas sangat lapar bak singa betina minta disetubuhi.
“Saaatnya kaaa kaaaamuu bermaaain dengan ..tem ..tempekku ..sayaaang “ ajak April Purple dengan melepas pelukannya kemudian merebahkan diri, kedua kakinya dilebarkan membuat aku semakin tidak tahan lagi.
“Tidak tahaaaan yaaaaaaaa “ godaku
“Pleasee aaaaaaaaaah … segeraaaaaa aaaaaaaaaah .. pleaseee … jangaaaan .. main maiiin aaah .. aku sudah oral kontolmu .. gantian donk .. “ rengek April Purple lagi.
Aku tersenyum memandang tubuhnya yang berkeringat itu, harum tubuhnya masih tersisa menusuk hidungku, kini giliranku bermain dengan vaginanya, palingan dia juga tidak tahan dengan oralku, saking bernafsunya April Purple membuat bumerang.
apriliaMelihat tubuh mulus tanpa cacat itu aku merasakan aura yang luar biasa memikat, penyanyi ini memiliki daya pikat birahi yang tinggi, dengan memamerkan giginya yang putih dengan tersenyum menggoda, memegang buah dadanya kemudian diremasnya sendiri, tangan kirinya dimasukan dalam mulutnya kemudian dibawanya ke vaginanya, lalu menggosok gosok bagian yang membasah itu untuk memberikan rangsangan penglihatanku di selakangannya itu. Matanya suka melirik ke arah batangku yang ngaceng dengan perkasanya. Sungguh sangat menggoda satu makhluk hawa ini, rambutnya yang sebahu itu diusirnya dari depan tubuhnya ke belakang sambil menggelengkan kepalanya. Selepas rambutnya ke belakang, April Purple tersenyum menggoda lagi padaku.
“Apa yang kau tunggu, sayang ?“ tanya April Purple dengan mengelus elus tanganku yang dipegangnya.
“Aku mengagumi kemulusan dan kemolekan tubuhmu .. aku sampai tak mengira bisa bercinta denganmu … Oh .. luar biasa tubuhmu, sayang .. aku akan selalu memberikan kenikmatan padamu .. akan kubuat kau merintih rintih, mengerang, melenguh daan … “ kataku sengaja aku hentikan.
“Dan apa, sayang ?” tanya April Purple dengan semakin menggodaku agar aku lebih bisa mengagumi kesintalan dan kemolekan tubuhnya yang sangat aduhai itu, kurasakan penisku semakin tidak tahan lagi untuk menggenjotnya.
“Kau akan selalu memintaku untuk selalu menggauli .. “ kataku dengan menatap keindahan tubuhnya yang tanpa cela itu, kuperhatikan bulatan buah dadanya yang besar itu, puntingnya yang kecil mencuat karena terangsang birahi, belum lagi kedua pahanya membuka lebar memamerkan auratnya yang paling rahasia.
“Woooow … segera deeeh … jangan biarkan aku diam begini, buat aku merintih rintih .. please .. sayaaang “ desak April Purple semakin tak kuat menahan libidonya.
Aku sudah tidak tahan lagi, aku langsung menindihnya, memberikan lumatan rakus dengan menyedoy nyedot bibirnya.
“Oooh Haaan ..aaaaaaaah …. sayaaaang .. pelaaan aaaaaaah … ngeremes susuku pelan laaan ..aaah “ sergah April Purple dengan menahan tanganku yang nakal meremas buah dadanya dengan keras membuat April Purple sampai melenguh tak karuan. Lumatan demi lumatan kami saling mengecap sampai bersuara menambah panasnya perbuatan mesum kami. Tindihanku yang gemas itu sampai membuat April Purple menaikan dadanya mendesak dadaku ke atas, gelinjang dan geliat tubuhnya tak karuan gerakannya, kedua tangan April Purple memegang kepalaku untuk mengontrol lumatan demi lumatan.
“Sssshhhhhh …sssssshhhhhh …. hhhssss “ desis April Purple di sela sela menahan kepalaku yang menyerbu bibirnya dengan penuh birahi. Nafasnya menjadi semakin tak karuan, ditahannya dengan kuat kepalaku agar berhenti saling bercumbu bibir itu.
“Se seegeeera raaa cuuuumbu vaaaagiiinakuuuu .. “ ucap April Purple dengan menahan nafasnya yang berantakan akibat lumatanku. Aku menarik kepalaku, turun menciumi lehernya memutar menuju ke bongkahan gudukan buah dadanya yang membusung itu.
“Pleaseeeeeeeee “ teriak April Purple semakin tidak sabaran karena aku justru bermain di antara kedua bukit kembarnya itu, kepalaku sampai didorong sehingga aku mau tak sampai di selakangannya yang membasah itu. Bau khas kelamin wanita yang dilanda birahi itu tidak asing bagiku, terasa menambah semangatku untuk terus mengarungi samudera birahi bersama penyanyi ini.
Kujilati vaginanya yang membasah akibat rangsangan demi rangsangan yang aku lancarkan. Dari belahan vaginanya yang mulai mengangga karena akibat gesekan penisku ketika aku menindih April Purple.
“Yaaaaaaaaaaa ….enaaaaak …aaaaaaaaah .. pinteeeeer kamuuuuuuuuu “ puji April Purple dengan suara mendesah basah. Badannya kemudian menggeliat ke kanan kemudian ke kiri, terkadang berhenti ingin melihat reaksi yang mengoral bagian rahasianya dengan membuka kedua bibir vaginanya ke kanan dan ke kiri.
“Oowwwwwww … hhhhhhssssssss…hhhhhh . oooouuuuug … teruuus .. teruuuuuuuus “ erang April Purple dengan meremas sprei sekuatnya merasakan jilatan dan sedotan bibirku yang semakin rakus mengorek auratnya itu, kupastikan April Purple sudah tidak perawan lagi, dasar si Vicky suka main serobot perawan pacarnya. Tubuh April Purple semakin basah berkeringat namun tidak mengurangi keharuman tubuhnya, hanya saja di bagiak ketiaknya, keringat membanjir sangat cepat, kujilati vaginanya itu dengan lidahku berulang ulang, sehingga semakin lebar daging kenyal itu, harumnnya sangat merangsangku, vaginanya benar benar sempit, bahkan aku tak habis pikir bagaimana batangku yang besar ini bisa masuk.
“Haaaaan ..sayaaaaaaang … aku ..aaaakuuu aaaaah sudah nggak tahaan haaan haaaaan “ teriak April Purple semakin tak karuan, kutahan tubuhnya agar tidak bergerak liar, kutumpangkan kedua tanganku dan meremas buah dadanya yang kenyal serta segar itu. Rasanya enak sekali bisa meremas kedua buah dada April Purple ini, sangat kenyal, hangat dan berbasah. Gelinjang semakin tak karuan ketika aku dengan nakal mempermainkan klitorisnya, ketika kujilati itu, April Purple sampai mendongak merasakan aura kenikmatan seks yang kuberikan. Tubuhnya seakan akan tak kuat lagi kucumbu di bagian vaginanya itu.
“Nggaaak aaaah …aaakuuu aaaaaaaah .. “ lenguh April Purple dengan membusungkan dadanya ke atas hendak mencapi orgasme, kulepas rangsangan itu vaginanya itu, dan aku berhenti serta langsung tiduran di sampingnya.
April Purple yang hendak itu orgasme itu menjadi terkejut dan memandang ke selakangannya tidak mendapatkan aku, namun kemudian melihatku di sampingnya
“Jahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat “ pukul April Purple di dadaku membuat aku kesakitan
“Auuuuuuuh “
“Benar benar kurang aja kamu .. “ maki April Purple dengan sangat kesal karena hendak mencapai orgasme justru aku menundanya, aku hanya tersenyum saja, sikapku menjadikan April Purple tidak tahan lagi dan langsung menindihku
“Rasaaiiiin kalo nakaaaaaaaaal “ damprat April Purple dengan langsung memegang batangku kemudian diarahkan ke vaginanya, aku langsung rebahan merasakan tindihan pantat April Purple yang gemas da sudah tidak tahan ingin disetubuhi.
“Pleaseeeeeeee “ elakku
“Benar benar jahaaat kamuuuu …. “ kata April Purple dengan menekankan selakangannya di batangku penisku untuk mendesak, aku sampai merasakan kesakitan luar biasa merasakan kepala penisku menyeruak masuk pelan pelan pelan ke vaginanya yang sempit itu.
“Pleasee .. pelaaaaaaaaaa “ erangku
“Biariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin “ damprat April Purple dengan gemas dan kemudian tertawa.
“Kamu harus dihukum …. enak saja .. mau orgasme malah kabur “ maki April Purple dengan menahan dadaku yang hendak bangun. Pelan pelan batangku mulai melesak masuk, kulihat di vaginanya yang sudah menjepit kepala penisku mili demi mili mulai bergerak masuk.
April Purple sampai menggigit bibirnya, merasakan tusukan batangku terasa membuat vaginanya kesakitan.
“Luar biasaaa .. kontolmu, sayaaaaaaaaaaang “ ledek April Purple dengan tersenyum nakal, aku menjadi terkejut, di sela sela kesakitan seperti itu masih menggodaku, padahal aku sampai terpejam merasakan magnet dari dalam vaginanya menyedot ke batangku itu, kepala penisku dirasa dikenyot di dalam, belum masuk seperempatnya saja sudah membuatku sampai menggelinjang
“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguhku panjang, kutahan nafasku, tanganku naik dan memegang buah dadanya, April Purple membimbing tanganku untuk bisa menggapai buah dadanya.
“Remees saja sesukamuuu, sayang “ kata April Purple dengan menaikan pantatnya kemudian menekan lagi, akibat tekanan yang sedikit keras itu, aku sampai mendelik tak karuan, April Purple sampai tertawa nakal melihatku yang terengah engah itu
“Rasaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiin “ maki April Purple
“Iyaaaaaaaaaaaaaaaaa “ kataku dengan kata yang kubuat agar aku seperti menyerah.
purple apriliana“Awass … kalo keluaar duluuuuuaan .. hik hik hik hik “ goda April Purple lagi. Digelengkan kepalanya dengan berkali kali sambil menekan lebih dalam, penisku mulai tenggelam sampai separo, dinding vaginanya menggesek sangat kuat di batangku, terasa sekali kedutan dan remasan serta pilinan di dalam vaginanya sangat luar biasa keras, jika aku tak mengerahkan kekuatan penuh, aku sudah muncrat duluan. Aku memusatkan tenagaku ke pinggang untuk memberikan kekuatan pada penisku, akibat aliran tenaga di pinggangku itu April Purple menjerit keras.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguh April Purple dengan menggigit bibirnya kuat, tangannya mencakar cakar ke dadaku sampai berdarah, perih rasanya namun aku menahan rasa sakit itu, batangku sudah semakin melesak ketika April Purple menarik pantatnya dan menekan lagi.
“Aprrril .. aaaah .. tenggelamkaaaaaaan .. tenggelaaaam kaaaaaaaan “ ajakku yang disambut dengan hujaman kuat sehingga batangku semakin amblas. Dari atas vaginanya itu menggelembung terisi batangku yang nakal itu.
“Uuuuuuuuuuuh ..hhhhhhhhssssss…hhhhhhsssssssss “ tahan April Purple ketika sudah mendesakkan selakangannya sehingga tinggal beberap centi saja batangku ludes. April Purple menahan diri, mengatur nafasnya.
“Atuuuur .. naaa naafaaaamuuuu … pelaaan aaaaah .. aku teekaaan .. sekaaaliii liii laaaa llaaaagi “ ucap April Purple dengan terbata bata.
Aku menahan tubuhku, April Purple mengangkat pantatnya, terasa gesekan yang membuatku sampai terpekik, belum sempat aku menyadari pekikanku, April Purple menghujamkan pantatnya kuat kuat ke selakangaku sehingga aku sampai terkejut tak karuan, teriakan langsung kuucapkan dari mulutku
“Asssssssuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu “ kataku dengan keras.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak April Purple
“Brengsek kauuuuuuuuuuuuu .. katanya pelaaaaan kooook malah keraaaaaaas “ makiku
“Iya deeh .. sorry .. sorrry .. “ kata April Purple dengan menggodaku
“Awass yaaa .. ntaaar aku balasss “ ancamku yang disambut dengan senyum nakal April Purple.
Kurasakan batangku luar biasa diperas dan dipilin dalam vagina April Purple, sedotan dari dalam itu lama lama bisa membuatku muncrat. April Purple menata nafasnya, demikian pula denganku. Kami berdiam sebentar menata nafas untuk saling memompa, aku sudah tidak tahan lagi. Kutahan sekuatku agar aku tidak muncrat duluan, namun aku merasa pesimis, vagina April Purple sangat sempit dan tidak sebanding dengan besar penisku, apalagi aku sudah kepayahan. Entahlah !
1_417106462lAku semakin termakan birahi, kulihat April Purple memandangku penuh nafsu, nafasnya berantakan, April Purple membiarkan tanganku bermain dengan busungan dadanya itu, luar biasa kenyal dan hangat menambah nafsuku sebelum aku digenjot oleh penyanyi ini. April Purple menata nafasnya dengan pelan pelan, mengumpulkan kekuatan sebelum melakukan genjotan demi genjotan, goyangan demi goyangan. Bibirnya tersenyum kepadaku dengan sangat nakal. Matanya kemudian memandang ke selakangan kami yang telah bersatu, jepitan vaginanya sangat erat dan memilin batangku dengan sangat gemas, terasa sekali batangku diurut urut dengan memutar, sehingga aku pun juga mengerahkan kekuatan, aku sendiri tidak yakin apakah mampu bertahan atau memang muncrat.
“Aku yakin kamu nggaaak tahaaaan khaaa “ goda April Purple dengan menggoda
“Untuk ronde pertama sih .. aku sering nggak tahaaan … selanjutnyaaaa … lihaat aja “ balasku tak kalah mesum.
“Idih .. nakaaal aaah kamu … “ semprot April Purple dengan gemas kemudian menggeleng geleng merasakan batangku yang terjepit.
“Rasanya .. aaah … tempekku dibor, sayaaaang …nikmaaaat dan eee eee naaak naaak “ kata April Purple dengan terbata bata. Rambutnya kembali dirapikan kemudian mengelap wajahnya yang berlumuran keringat itu dengan telapak tangannya.
“Genjot deeeh .. April, sayaaang “ ajakku yang justru malah disambut dengan senyum nakal April Purple lagi.
“Hihihihi …. nggak sabaran ya aku genjot ?” goda April Purple lagi
“Pleaseee aaaaaaaaaaah “ elakku dengan menaikan pantatku mendesak ke atas membuat April Purple sampai terkejut.
“Aaaaaaaauh .sakiiit aaaaaaaaaaah “ erang April Purple dengan suara yang mendesah basah.
“Makaaanyaaa .. segera deeh .. aku pengin merasakaaan seberapa mantap genjotanmu … “ ajakku yang yang disambut dengan ancang ancang April Purple dengan menaikan pantatnya, penisku terasa seret digesek dalam dinding vaginanya itu.
“Aaaaaaaauh “ pekik kami berdua, April Purple kemudian menurunkan pantatnya dengan pelan pelan dan kami pun juga saling menjerit kecil. Gesekan demi gesekan di alat kelamin kami semakin terasa luar biasa sakit, penisku terasa digencet luar biasa di dinding vagina April Purple yang sesak itu.
“Yaaa .. luar bisa tempekmu April, sayang “ pujiku dengan mengelus elus pahanya yang mulus itu.
“kontolmu juga hebat, sayaaang .. besar dan panjang .. aku suka deeeh “ kata April Purple yang kemudian kembali naik turun dengan pelan pelan di selakanganku.
“Awwww … awwww “ erangku merasakan genjotan April Purple yang naik turun dengan pelan pelan namun sangat meremas batangku
“Aaaah …ooooowww ..aaaaaaauh hhhssss ….ssssssssssshhh “ desis April Purple merasakan penisku keluar masuk semakin lancar itu. Genjotan demi genjotan April Purple semakin lebih cepat, penisku semakin lancar keluar masuk vaginanya.
Tanganku naik dan kuremas buah dadanya yang membusung itu.
“Remeeeeeeees “ timpal April Purple dengan memegang tanganku untuk membantuku meremas buah dadanya.
“Aaaaaaaaaauh ..aaah ..uuuuh … aaaaah … uuuuh … ssssssssh “ erang April Purple merasakan nikmatnya bersetubuh ini, matanya memandangku dengan sayu, gerakannya naik turun membuat buah dadanya ikut tergoncang goncang.
“Enaaaaak aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang April Purple merasakan gesekan penisku yang mengebor lubang surgawinya itu. Persetubuhan semakin panas, tubuh kami penuh dengan keringat birahi, gerakan April Purple semakin lama lama semakin cepat dan menghujam ke selakangku, penisku keluar masuk vaginanya dengan mantap, lancar sekali batangku mengoyak vagina April Purple ini.
April Purple kemudian berhenti lalu melakukan gerakan mengebor membuatku mendelik.
“Aaaapppp …aaaaaaaah … eaaaaaaanaaaaaaaaak “ erangku yang disambut tawa April Purple dengan gemas.
“Naaaaaah aaaah samaaa enaaaaaaaaaak “ sahut April Purple dengan memutarkan pantatnya membuat batangku semakin terkoyak dijepit luar biasa, remasan demi remasan, pilinan demi pilinan di batangku semakin membuat tak tahan lagi.
purple april“Saayaaang aaaaah … aaakuu jugaaa nggak taaahaaan niih “ ujar April Purple di sela sela mengebor penisku dengan memutarkan pantatnya berlawanan jarum jam membuatku sampai tidak tahan. April Purple mengebor itu berbalik arah jarum jam membuat penisku semakin tidak tahan lagi.
April Purple kemudian menggenjot naik turun, kepalanya menengadah ke atas merasakan batangku menembus sampai mentok di liang vaginanya itu.
“Hamiliii aaaaaaakuuu “ sahut April Purple yang membuatku kaget
“Gilaaaaaaaaa aaaaaaaaaah “ makiku, akibat makianku itu April Purple langsung tertawa nakal. Aku lalu melakukan gerakan melawan pantat April Purple itu, membuat April Purple melenguh tak karuan
“uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguh April Purple panjang.
Genjotan demi genjotan kami lakukan, bunyi keciplak alat kelamin kami semakin santer terdengar. April Purple juga sudah tidak tahan lagi, matanya kini merem melek keenakan terbuai birahi, tubuhnya semakin tak tahan dengan posisi penisku yang keluar masuk vaginanya dengan mantap.
“Sayaaaaaaaaangg aaaaaaaaaaah “ erang April Purple semakin tidak tahan.
“Terrrruuuuuuuuuuuuuus “ ajakku dengan meremas buah dadanya dengan keras membuat April Purple memajukan dadanya agar aku semakin mudah meremas susunya yang montok itu, rambutnya sampai berterbanganan ke sana kemari ketika kepalanya menggeleng geleng merasakan nikmat disetubuhi. Menit demi menit kami saling berpacu dengan penuh kenikmatan, peluh keringat tidak kami rasakan, rasa perih dan nikmat bercampur menjadi satu. Tujuannya hanya mencapai puncak pendakian kami dalam birahi.
Kurasakan gerakan April Purple yang menghujam naik turun itu membuat aku semakin tidak tahan, nafsu April Purple ternyata besar juga, berani bicara jorok, mengumpat bahkan mengejek dengan kata kata jorok. Kulihat dari wajahnya memang sangat haus seks, belum menikah namun sudah tidak perawan lagi, entah siapa yang memperawani April Purple. Namun aku tak perduli, walau sudah tidak perawan, vaginanya benar benar sempit, membuat batangku semakin tak kuasa kuat menahan jepitan dan gesekan vaginanya itu.
Nafas kami sudah berantakan, namun aku tetap bertahan agar aku tidak mengalami orgasme terlebih dahulu, walau hal itu sangat sulit aku lakukan, apalagi April Purple sendiri juga hendak mencapai klimaksnya, matanya terpejam sangat erat dengan terus menggenjotku semakin cepat.
“Cepeeeeeeetaaaaaaaaaaa “ teriak April Purple dengan menggenjot lebih cepat, aku pun meladeni dengan menggerakan pantatku naik turun lebih cepat. Bunyi keciplak semakin seru dan santer, tangan April Purple menekan ke ranjang dan meremas sprei sengat kuat, genjotan demi genjotan dilakukan semakin brutal tak karuan.
Aku juga tidak tahan lagi, batangku sudah terasa sangat sakit tidak tahan jepitan vagina April Purple, penisku terasa sangat berat karena jepitan vaginanya itu lebih erat lagi walau dalam posisi keluar masuk vagina April Purple.
“Haaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ jerit April Purple hendak mencapai puncak. Demikian pula dengan denganku yang sudah ngos ngosan.
“Saaaamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa “ balasku dengan terus melakukan sodokan ke atas. April Purple belum membuka matanya sejak menggenjot dengan keras dan cepat itu.
Aku meremas buah dadanya dengan keras dan kuat, empuk kenyal dan hangat buah dadanya, sungguh beruntung aku bisa meremas buah dada April Purple, juga menyetubuhinya.
Jepitan vagina April Purple semakin erat, tubuhnya menghujam lebih kuat beberapa kali, jepitan itu akhirnya membuat April Purple mendapatkan orgasmenya dengan membusung ke depan memberikan buah dadaya untuk kuremas remas dengan kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak April Purple mendapatkan orgasme, penisku juga tidak tahan lagi, pada hujaman terakhir itu, aku akhirnya menyusul April Purple mendapatkan puncak birahi.
Lengkungan busur panah tubuh April Purple sangat indahnya, luar biasa tubuh April Purple yang terbungkus keringat birahi ini. Dadanya membusung dalam remasanku, kuremas sekuatku sampai aku berkelonjotan.
April Purple yang menegang cukup lama itu kemudian berkelonjotan sambil mengucurkan cairan panas di vaginanya membasahi penisku, belum sempat habis kucuran itu, dari penisku menyemburkan air mani dengan keras menembak ke rahimnya.
“Hamiiiiiillllllll luuuuuuuuuuh “ makiku dalam hati.
aprilAku pun terkapar tak karuan, April Purple langsung lemas tanpa tulang ke depan dan menindih tubuhku, dari selakanganku terasa sekali lelehan lendir spermaku keluar dari sela sela vagina April Purple yang menjepit penisku. Kami berdua terburai dengan tubuh berantakan, nafas kami seolah olah habis mengejar kenikmatan seks, kenikmatan birahi. Kami berdua saling bergesekan dada akibat naik turunnya nafas kami.
Tubuh tanpa tulang kami rasakan, tubuhku serasa enteng bak terbang ke langit, mataku berputar putar merasakan sisa sisa orgasme itu. Demikian pula dengan April Purple yang hanya bisa menelengkupkan kepalanya di samping kepalaku, rambutnya sampai menerpa mukaku. Dengan sisa sisa kekuatanku, kupeluk tubuh April Purple itu dan kuelus elus di punggung memberikan sentuhan birahi ringan. Tak ada suara di antara kami, hanya desahan nafas yang terdengar. Aku membiarkan keheningan itu beberapa menit, tak ada suara, tak ada gerakan.
Barulah selepas lima menit April Purple menggerakan tubuhnya, mengangkat kepalanya dan memandangku dengan wajah sayu, namun malah lebih cantik.
“Trim Haaan … mau menyetubuhi akuuu … aku ketagihan seks, sayaaang “ kata April Purple dengan memandangku
“Ya sayaaaaaaaaang … “ balasku
“Vicky memang brengseeek … dimintai jatah suka menolaaaaak .. “ maki April Purple.
“Sudahlah, Aprilku .. aku bersedia mengisi sisi ranjangmu .. aku akan selalu memuaskanmu “ hiburku dengan tersenyum
“Oh yaaaaaaa .. janji ya, sayaaang .. kalo aku menikah .. kamu tetap kuanggap sebagai kekasihku.. kita akan selalu bercinta apapun yang terjadi padaku .. jika suatu saat aku menolak diajak ngeseks sama kamu, perkosa saja … aku janji kita akan selalu begini, sayaaaaaang .. pegang kata kataku “ kata April Purple dengan serius.
“Oke deeh .. Aprilku, sayaaaaaaang “ kataku mengiyakan.
“Kau memang hebat, sayaaaaang … kontolmu luar biasa galak dalam tempekku .. punya Vicky .. iiih .. belum apa apa sudah ejakulasi dini .. sip daah .. aku yakin kamu punya kemampuan lain .. kamu masih pura pura .. walau kamu sampai orgasme .. kamu pasti menyimpan banyak rahasia dalam berbuat mesum“ selidik April Purple
“Nggak aaaaah “ tolakku dengan menghindari tatapan matanya.
“Please .. aku yakin .. sebentar lagi aku akan dibuat terkapar olehmu .. aku akan minta ampun disodok sodok dan digenjot olehmu … buktikan sajalah “ gurau April Purple dengan gemas.
“Tauk aja kamu “ kataku dengan tertawa
“Naaaaaaaaah .. oke deeh .. kita istirahat dulu yaaaaaa … capeeek aaah “ jawab April Purple dengan kembali memelukku memberikan ciuman mesra terlebih dahulu di bibirku. Kami berpagutan sangat mesra dan pelan, menikmati setiap mili dan detik pagutan kami. Kemudian kami saling memeluk erat dalam posisi penisku masih tertanam dalam vagina April Purple.
April Purple masih memelukku dengan erat merasakan kenikmatan birahi, tubuh kami penuh dengan keringat yang membanjir. Nafas kami masih berantakan, aku pun merasakan demikian, akibat aku muncrat pada ronde pertama sering membuatku susah keluar. Kurasakan batangku mulai banget dan membesar dalam vagina April Purple. Aku merasakan batangku terasa kembali dijepit lebih erat. Akibat batangnya kembali mengeras itu April Purple kemudian bangun dengan menarik kepalanya. April Purple tersenyum melihatku yang sudah kembali konak, diusapnya wajahku yang penuh dengan peluh itu. Tatapan matanya begitu sangat teduh, namun berkeinginan ingin digenjot dan disodoki lagi. Senyumnya yang nakal dan menggemaskan, kemudian tertawa kecil memamerkan deretan giginya yang putih. April Purple mengusap mukanya sendiri, mengatur rambutnya yang dicat pirang itu, rambut pirang itu menambah kecantikan April Purple.
“Mau lanjut sayang ?” tanya April Purple yang melihatku hanya diam memandang ke wajahnya dan menurun ke buah dadanya, April Purple kemudian tersenyum lagi.
“Kamu kagum sama kesintalan tubuhku ya ?” tanya April Purple dengan penuh keinginan kujawab.
“Hmmmm … cuma aku kurang suka sama kelekmu yang gampang basaaaah .. bau tauk “ kataku dengan gemas.
“Idiiiiih .. nakaaaaal aaaaaah kamuuu … oke deeh .. aku akan merawat ketiakku ini .. please … gantian ya .. aku dibawah .. aku pengin digenjot oleh kamu … berikan aku sodokanmu yang mantap… remes saja susuku kalo kamu suka … “ ajak April Purple dengan memelukku kemudian dengan paksa menggulingkan, aku pun menurut dan dengan disertai jeritan kecil akhirnya aku menindih tubuh April Purple yang kini dalam tindihanku.
Aku kemudian bangun dengan masih dijepit oleh kedua kaki April Purple itu. Kuelus elus dengan meraba raba ke paha April Purple yang mulus dan membuatku semakin menaik tensi birahiku, April Purple pun menjadi geli dan malah menggelinjang merasakan rabaan tanganku.
“Sayaaaaaang aaaaaaah .. geliii aaaaaaaaaah “ ucap April Purple dengan menggoyangkan dadanya sehingga kedua buah dada segarnya itu ikut bergoyang, aku pun gatal dan kupegang buah dada sebelah kirinya dan kuremas.
“Yaaaaaaaa ……aaaaaaah … remeeeeeeeeeeeeeeeeeees “ erang April Purple dengan menahan nafas dan kemudian memejamkan matanya merasakan remasan tanganku itu, kuremas dengan penuh rasa nikmat, pelan pelan buah dadanya itu sering berubah bentuk, kupegang dalam dekapan tanganku, buah dadanya membulat kemudian kulepas dan kuremas lagi.
“Ooooooooouuuuuuuh .. Haaaaan … enaaaaaaaaak ..sssssshhhhhhhhhh ….hhhhhssssssss “ desis April Purple merasakan remasan demi remasan tanganku yang nakal itu. Mata April Purple memejamkan merasakan setiap detik tanganku yang nakal itu, tanganku kuarahkan ke kedua buah dadanya untuk meremas remas, membuat April Purple sampai mendongak merasakan remasan kedua tanganku
“Sayaaaaaaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang April Purple.
Ternyata sisi kelemahan April Purple pada remasan di buah dadanya, sehingga aku terpancing dengan meremas lebih kuat membuat April Purple menggelinjang hendak bergerak ke sana kemari, aku langsung kembali menindihnya, kugenjot dengan pelan pelan. April Purple membuka matanya, aku langsung melumat dengan rakus ke bibirnya itu. April Purple membalas lumatanku dengan tak kalah rakus, kakinya semakin merapat ke pinggangku, masih ada ruang kosong agar aku bisa menggenjotnya
“Genjot sayaaaaaaaaaaang .. sodooook akuuuuuuu “ teriak April Purple dengan menahan kepalaku yang melumat bibirnya. Goyangan dan sodokanku membuat April Purple semakin tak kuasa menahan serbuanku. Matanya terpejam merasakan sodokanku yang pelan pelan namun mantap itu. Badannya meliuk liuk dalam pelukanku namun tidak bisa bergerak lebih lama.
“Hhhhhhhhhssssssssssssssssssssss “ desis April Purple merasakan nikmatnya aku genjot. Belum sempat berdesis lagi, kuserbu bibirnya agar bisa lebih mendapatkan kepuasan orgasme.
Genjotanku kubuat lebih cepat sedikit membuat April Purple terkejut, vaginanya sungguh menjepit batangku dengan erat. April Purple sampai berteriak kesakitan merasakan genjotanku yang lebih cepat itu.
“Aaaaaaaaauuuuuuuuh …….aaaaaaaaaaaaaaw …aaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang April Purple kesakitan, namun aku menangkap itu letupan birahi April Purple yang tidak terkendali.
“Pleaseeeeeeeeeeee ..aaaaaaaah pelanin “ teriak April Purple kemudian. Aku yang masih menggenjot dengan tempo cepat sambil meremas buah dada April Purple malah terpancing sebaliknya, kuegnjot dengan lebih cepat dan kuat, April Purple sampai melotot.
“Aaaaaaaaauuuuh ..sakiiiiiiiiiiiiiiiiiit ..pleeeeeeeaseeeeeeeeee “ teriak April Purple dengan kuat. Kuhentikan genjotanku membuat April Purple menjadi lega dengan nafas berantakan.
“Rasanyaaaa gimanaaaaaaa gitu … genjotanmu jangan cepat cepaaat aaaaaaah .. pelanin duluu .. nanti nanti .. kalo aku sudah siaaaap .. genjot yang keras .. “ usul April Purple
“Kamu banyak maunya “ protesku dengan gemas langsung menghujamkan batangku keras keras ke vaginaya, apalag posisi batangku hanya tenggelam separo aku berhenti secara mendadak itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh … aaaaamppppppppppppppppppuuuuuuuuuuuuuunnn “ rengek April Purple dengan menggigit bibirnya.
Aku lalu dengan buas menggenjot April Purple dengan hujaman keras dan cepat, April Purple hanya bisa pasrah merasakan penisku mengoyak vaginanya, April Purple hanya bisa melayaniku, kedua tangannya meremas sprei dengan kuat merasakan hujaman batangku yang keras dan cepat itu.
“Oooh ..ooooh .aaaauuh .. hhhsss… aaaaaauh .. aduuuuh “ lenguh April Purple tak karuan, tubuhnya ikut bergerak seiring genjotanku yang mantap itu, kuangkat tubuhku yang menindih itu, aku kemudian menarik kedua kaki April Purple dan kutopangkan ke bahuku, kemudian aku kembali menggenjotnya dengan mantap, April Purple sampai melenguh tak karuan.
“Sayaaaaaang aaaaaaaaah … nggak kuaaaaaaaaat aaaaaaaaaaah ..” teriak April Purple dengan keras, badannya meliuk liuk ke kanan dan ke kiri, kepalanya menggeleng geleng merasakan batangku yang menghajar vaginanya dengan mantap.
“Teruuuuuuus .. tahaaaaaaaan “ kataku di sela sela genjotanku.
“Pleaseeeeeeeee … berhentiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii “ tolak April Purple dengan hendak mengangkat badannya, namun aku menahan di buah dadanya dan kudorong agar rebah kembali, setelah merebah itu aku kembali menghujamkan batangku keras lagi sampai mentok di vaginanya.
“Aampuuuuuuuuuuuuuun ..ampuuuuuuuuuuun “ rengek April Purple dengan merasakan sakit dan nikmatnya disetubuhi dengan cara keras itu. Jepitan vaginanya semakin erat pertanda tidak kuat digenjot dengan keras. Badannya montang manting ke sana kemari.
purple birahi aprilHujaman demi hujaman aku lakukan dengan cepat dan keras. Peluh semakin membanjir di tubuh kami. April Purple hanya bisa pasrah menerima genjotan dan sodokanku itu, belum lagi aku meremas buah dadanya sambil terus menggenjotnya.
Menit demi menit, teriakan demi teriakan, lenguhan demi lenguhan April Purple bersahutan.
“Nggaaaaaaaaak taaaaaaaaaa ttaaaaaa haaaaaaaaaaaan “ seru April Purple dengan suara terbata bata. Vaginanya menyempit dengan cepat, aku merasakan April Purple akan mencapai puncak, kugenjot dengan lebih cepat lagi.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak April Purple dengan membusung ke atas mendapatkan orgasmenya lagi, kuremas buah dadanya sekuatku dan tubuh April Purple kemudian kembali berdebam ke ranjang dengan keras. Dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi batangku. Tubuhnya terkapar dengan berkelonjotan. Dadanya naik turun berantakan, aku pun menahan, berhenti menggenjot April Purple.
Kubiarkan tubuh penuh peluh dan rambutnya yang berantakan itu, kulepaskan kedua kakinya itu, kemudian aku menindihnya dengan gemas, kemudian menciumi lehernya memberikan sentuhan dan rangsangan agar April Purple kembali naik nafsunya. Aku harus menyelesaikan urusan birahi dengan cewek ini, apalagi aku ada janji kencan dengan Marissa Nasution.
Kupeluk dan kuhujani ciuman demi ciuman, juga rabaan demi rabaan, meremas buah dadanya pelan pelan membangkitkan gairahnya kembali. Tak lama kemudian April Purple membuka matanya
“Nakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal “ maki April Purple dengan memukul mukul dadaku
Kutahan tangannya yang memukulku, dan kutindih lebih erat. April Purple akhirnya menyerah
“Pleaseee . jangan tindih aku aaaaaaaah sakit tauk “ kata April Purple dengan gemas, akupun menaikan tubuhku. Kupandang tubuh mulus itu, April Purple kemudian tersenyum
“Kamu aaaaaaaaah .. jahaaaaat .. hujaman kontolmu membuatku cepat orgasme .. pleasee … aku nggak tahan ..”
“Naaaaaaaah .. enak khan .. makan kata katamu sendiri .. “ ejekku
“Iya deeh .. kamu hebat … ganti gaya dong “ ajak April Purple.
Aku menarik tangan April Purple dan kemudian April Purple sudah dalam posisi mendudukiku, April Purple menopangkan kedua tangannya ke pundakku.
“Bukan ini aaaaaaaah .. aku pengin kamu bisa bebas ngeremes susuku sambil nyodok nyodok gitu “ goda April Purple dengan gemas.
“Okeee .. kamu cabut dulu kontolku … balik tubuh “ perintahku yang disambut dengan anggukan April Purple, akibat paksaan mencabut batangku itu kami sampai terpekik kecil.
“Aduuuuuuuuuuh “ jerit kami yang disambung dengan tawa kami. April Purple kemudian memutarkan tubuhnya, membelakangi aku, pantatnya yang membulat itu menjadi santapan tanganku dengan meremasnya. April Purple menggodaku dengan menggoyangkan pantatnya.
“Sukaaaaaaaaaa ?’ tanya April Purple mengerling nakal dan genit
“Iyaaaaaaaaaaa “ jawabku dengan meremas sepuasku ke pantat April Purple.
“Sudaaaaaah aaaaaaah … masukin dulu .. keburu rapat goblok “ maki April Purple
“Enak aja bilang aku goblok, lonteeeeeeeee “ makiku balik membuat April Purple berhenti hendak menekan ke selakanganku
“Sorrry deeeeh .. sorryy .. maafin … sudahlah .. sebut apa saja aku terserah .. mau perek atau lonte “ kata April Purple dengan memegang batangku kemudian menusukan lagi pelan pelan membuat aku sampai mendelik, kupegang pinggangnya untuk mengontrol tekanan pantat April Purple ke bawah.
“Luar biasa jepitan tempekmu, sayang “ pujiku dengan menahan pinggang April Purple yang hendak naik ke atas namun aku menekan dan menghujamkan pinggangnya itu membuat batangku amblas dalam dalam di lubangnya yang becek itu sambil berteriak kesakitan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ pekik kami berdua bersamaan. Belum genap aku merasakan itu, April Purple sudah bergerak hendak naik menghujam.
“Truuuuuuuuuuus “ semangatku lagi membuat April Purple kini leluasa menghujamkan selakangannya naik turun. Genjotan demi genjotan, erangan demi erangan bermenit menit membuat kami semakin panas.
Kupeluk April Purple bersilangan, tangan kiriku meremas buah dadanya sebelah kanan, sedang tangan kananku meremas buah dada sebelah kirinya. April Purple kemudian merangkulkan tangan kirnya ke pundaku.
“Remeessssss “ teriak April Purple dengan cepat
Genjotan demi genjotan kami lakukan dengan pelan namun mantap.
“Yaaaaaa aaaaaaaaah .. “ erang April Purple tidak tahan lagi, April Purple mendorong kepalaku dan kami saling melumat dengan penuh nafsu. April Purple menggelinjang di dadanya yang kuremas remas.
“Aku nggak taaaahaaaaaaaaaaan Prillll .. April lontekuuuuuuuuuu “ teriakku dengan semakin keras meremas buah dadanya itu. Hujaman demi hujaman itu semakin membuat suara gaduh, ranjang berantakan, April Purple juga tidak tahan lagi dengan remasan dan sodokan kontolku ikut naik turun mengoyak liang surgawinya.
Aku semakin keras bergerak menyodok ke atas. April Purple pun juga tidak tahan, aku sudah tidak tahan lagi, kuremas remas buah dadanya dengan mantap.
“Sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang “ teriak April Purple dengan keras. Tubuhnya melengkung dengan membusung ke depan mendapatkan orgasme lagi. Terlambat aku menyadari, kuremas buah dadanya dengan kuat, hujaman terakhir yang dalam di selakangku sampai membuat April Purple kembali mengucurkan cairan panas itu. Aku langsung mendorong tubuhnya hingga kepalanya terbentu ke bantal, kuangkat kaki kirinya, aku langsung berlutut dan menggenjot April Purple dengan kuat
“Aaaaah aaaaah aaampuuuun “ teriak April Purple dengan suara yang lemah dipaksakan karena dalam posisi masih menikmati orgasme.
april_purpleHujaman demi hujaman kontolku sudah tidak tahan lagi, April Purple hanya bisa pasrah mendapat sodokan kerasku itu. Aku berkali kali menggenjotnya. Barulah beberapa menit kemudian aku menegang dengan kaku, kusemburkan air maniku kuat kuat ke dalam rahimnya.
“crrrrrrreeeeeeeeeeeeeeeeeeet … crrrrreeeeeeeeeeeeeeeeeeeet .. crrrrreeeeeeeeeeeeeeeeet “
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriakku panjang yang kemudian berkelonjotan dan terkapar dengan menindih April Purple. April Purple pun sudah pasrah dan tertindih tubuhku dengan kaki menopang ke pundakku. Luar biasa nikmat menggenjot wanita ini.
Kami berdua masih diam dengan posisi tak karuan itu. Barulah ketika April Purple lepas dari pengaruh orgasme itu langsung menucbit di lenganku
“Nindihmu brutal kayak gini .. sakit tauk “ maki April Purple
Aku pun menarik tubuhku, kemudian April Purple menarik kakinya, kemudian aku kembali menindih namun diprotes oleh April Purple.
“Jangan tindih .. menyamping saja yuuuk “ ajak April Purple dengan menggulingkan tubuhku, aku dijepit oleh kedua kakinya.
“Enak ngeseks ama kamu .. “
“Iyaaa siiih .. kamu bobok di sini .. kelonin lontemu ini yaaaaaaaaaaa “ goda April Purple
“Please .. “ sahutku
“Malam nanti kamu harus mau menyetubuhi aku bak suami istri .. berikan aku kenikmatan cinta .. jangan keras dan brutal ..”
“Ndak masalah .. asal kamu jangan bawel “ protesku
“Trim Haaan .. aku senang bisa bercinta denganmu .. pleasee .. kalo Vicky ndak kesini kuundang kamu … kuundang untuk menggenjotku .. mau khan ?” goda April Purple
“So pasti donk “
“Bobok yuuk .. biarkan kontolmu kujepit yaaaaaa . pengin merasakan kehangatan kontolmu .. “ tutup April Purple dengan memberikan pagutan mesra.
Kami berdua kemudian saling memeluk erat dengan penisku tertancap dalam vaginanya itu, kami berdua kemudian menutup mata dengan penuh kepuasan, ketika mataku hendak kututup, April Purple tersenyum senang sambil merem itu. Hmmm .. jadi cewek ini masih pengin lagi. Aaaaaaaaah .. gimana besok pagi aku menggenjot Marissa Nasution , apalagi malam ini aku melayani nafsu birahi April Purple lagi. Aaaaaaaaaaah…..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,